Sistem menunjukkan sebuah skema sederhana mempertahankankan stabilitas kolom dan menginginkan kemurnian dari produk. Tekanan pada kolom dipertahankan pada nilai yang diinginkan dengan mengontrol temperatur pada aliran air pendingin (water cooling) pada kondensor. Penambahan aliran cooling water secara efektif menambah kecepatan transfer panas dalam kondensor dan penurunan suhu kondensasi, yang mana sebaliknya terjadinya penurunan tekanan.


Kemurnian distilat dipertahankan oleh temperature tekanan dalam suatu plate pada bagian enriching. Untuk campuran biner, temperatur menentukan komposisi. Jika temperatur menjadi terlalu tinggi, berarti terlalu banyak less-volatile component dalam bagian enriching dan pengontrol temperature menambah aliran pada reflux untuk memperbaiki pemisahan dan mengurangi konsentrasi pada less-volatile component dalam plate di bagian enriching.
Larutan dari kondensor ditambahkan pada sebuah reflux drum. Ketika tinggi larutan melewati nilai yang ditentukan, maka level controller (LC) membuka keran produk distilat sampai pada batas tinggi larutan yang diinginkan.

Pada bagin bawah kolom, tinggi larutan harus dipertahankan untuk memastikan secara tepat berfungsinya reboiler. Pada thermosyphon reboiler menunjukkan larutan mendidih di dalam tube-tube (silinder), yang mana dipanaskan oleh steam condensing pada sel di sekitar tube. Larutan mengalir ke dalam bagian bawah reboiler dan campuran larutan dan gas mengalir kembali ke dalam kolom. Kecepatan alir steam diatur pada nilai yang ditentukan agar secara efektif mengatur kepastian uap reflux kecepatan alir umpan. Sebagai kemungkinan lain, aliran steam dapat diatur oleh temperature dalam plate pada bagian stripping untuk mengatur kemurnian produk bawah (bottom product) secara teliti.

Diasumsikan disini bahwa kecepatan alir umpan (feed), komposisi dan kondisi termal diatur pada beberapa point yang lain pada proses kimia, walaupun control menunjukkan dapat menguasai dengan sedikit fluktuasi pada kondisi umpan.

Read More......


Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor danindustri berasal dari minyak bumi,gas alam dan batu bara. Ketiga jenis tersebut bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehinggga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lampau.Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar lautan yang kemudian ditutupi oleh lumpur

. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh suhu dan tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu,dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang .Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, seingga sebagian lautan menjadi daratan. Adapun batu bara yang dipercaya berasal dari pohon-pohon dan pakis yang hidup sekitar 3 juta tahun yang lalu, kemudian terkubur mungkin karena gempa bumi atau letusan gunung berapi.

Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi, dan Batu Bara

Gas alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etana,propana,dan butana dengan metana sebagai komponen utamanya. Selain itu alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Alkana adalah golongan senyawa yang kurang reaktif karena sukar bereaksi sehinggga disebut parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi penting dari alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan (Cracking). Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O

Reaksi pembakaran propana

C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O

Jika pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan H2O,atau jelaga (partikel karbon )

Beberapa sumur gas juga mengfandung helium. Etana dalam gas alam biasanya dipisahkan untuk keperluan industri.Propana dan Butana juga dipisahkan kemudian dicairkan yang dikenal dengan LPG. Metana terutama digunakan sebagai bahan bakar,sumber hidrogen dan untuk pembuatan metanol. Minyak bumi adalah suatu capuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas hidrokarbon.Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama alkana, kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Komposisi minyak bumi sngat bervariasi dari suatu sumur ke sumur lainnya dan dari suatu daerah ke daerah lain.

Pengelolaan Minyak Bumi

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat, misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.Minyak mentah (crude oil ) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu.

Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan (pemurnian =refining ) minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah pada suhu sekitar 400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.

Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu dalam menara fraksionasi itu semakin rendah. Sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).

Komposisi Minyak Bumi

Parafin dan aspaltin adalah deposit organic yang dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pada formasi atau pada jaringan pengangkut. Keduanya serupa tapi tak sama. Parafin adalah senyawa hidrokarbon rantai lurus, N-alkana dengan rantai sangat panjang (C > 100) yang membentuk struktur kristal. Parafin memiliki titik didih lebih dari 240 F. Alpalten merupakan struktur benzen bermuatan, memiliki densitas yang tinggi, membentuk molekul amorf (biasanya padatan britle/getas). Parafin dapat meleleh sedangkan asphalten terdekomposisi, Deposit keduanya mengambang di air dan larut di air.
Parafin larut dalam heptane dan crude oil sedangkan aspalten tidak. Sebagian besar yang ditulisnya adalah benar, tapi ada beberapa hal yang mungkin perlu diluruskan. Jadi yang namanya minyak bumi atau sering juga disebut crude oil adalah merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon dari rentang yang paling kecil, seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai dengan jenis hidrokarbon yang paling besar yang mengandung 200 atom karbon bahkan lebih.
Secara garis besar minyak bumi dikelompokkan berdasarkan komposisi kimianya menjadi empat jenis, yaitu :
1. Parafin
2. Olefin
3. Naften
4. Aromat
Tetapi karena di alam bisa dikatakan tidak pernah ditemukan minnyak bumi dalam bentuk olefin, maka minyak bumi kemudian dikelompokkan menjadi tiga jenis saja, yaitu Parafin, Naften dan Aromat.
Kandungan utama dari campuran hidrokarbon ini adalah parafin atau senyawa isomernya. Isomer sendiri adalah bentuk lain dari suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus kimia yang sama. Misal pada normal-butana pada gambar berikut memiliki isomer 2-metil propana, atau kadang disebut juga iso-butana. Keduanya memiliki rumus kimia yang sama, yaitu C4H10 tetapi memiliki rumus bangun yang berbeda seperti tampak pada gambar.
Jika atom karon (C) dinotasikan sebagai bola berwarna hitam dan atom hidrogen (H) dinotasikan sebagai bola berwarna merah. Senyawa hidrokarbon ‘normal’ sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon rantai lurus, sedangkan senyawa isomernya atau ‘iso’ sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon rantai cabang. Keduanya merupakan jenis minyak bumi jenis parafin.
Sedangkan sisa kandungan hidrokarbon lainnya dalam minyak bumi adalah senyawa siklo-parafin yang disebut juga naften dan/atau senyawa aromat. Berikut adalah contoh dari siklo-parafin dan aromat
‘Keluarga hidrokarbon’ terebut diatas disebut homologis, karena sebagian besar kandungan yang ada dalam minyak bumi tersebut dapat dipisahkan kedalam beberapa jenis kemurnian untuk keperluan komersial. Secara umum, di dalam kilang minyak bumi, pemisahan perbandingan kemurnian dilakukan terhadap hidrokarbon yang memiliki kandungan karbon yang lebih kecil dari C7. Pada umumnya kandungan tersebut dapat dipisahkan dan diidentifikasi, tetapi hanya untuk keperluan di laboratorium.
Campuran siklo parafin dan aromat dalam rantai hidrokarbon panjang dalam minyak bumi membuat minyak bumi tersebut digolongkan menjadi minyak bumi jenis aspaltin.
Minyak bumi di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk parafin murni maupun aspaltin murni, tetapi selalu dalam bentuk campuran antara parafin dan aspaltin. Pengelompokan minyak bumi menjadi minyak bumi jenis parafin dan minyak bumi jenis aspaltin berdasarkan banyak atau dominasi minyak parafin atau aspaltin dalam minyak bumi. Artinya minyak bumi dikatakan jenis parafin jika senyawa parafinnya lebih dominan dibandingkan aromat dan/atau siklo parafinnya. Begitu juga sebaliknya.
Dalam skala industri, produk dari minyak bumi dikelompokkan berdasarkan rentang titik didihnya, atau berdasarkan trayek titik didihnya. Pengelompokan produk berdasarkan titik didih ini lebih sering dilakukan dibandingkan pengelompokan berdasarkan komposisinya.. Minyak bumi tidak seluruhnya terdiri dari hidrokarbon murni. Dalam minyak bumi terdapat juga zat pengotor (impurities) berupa sulfur (belerang), nitrogen dan logam. Pada umumnya zat pengotor yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa sulfur organik yang disebut merkaptan. Merkaptan ini mirip dengan hidrokarbon pada umumnya, tetapi ada penambahan satu atau lebih atom sulfur dalam molekulnya.
Senyawa sulfur yang lebih kompleks dalam minyak bumi terdapat dalam bentuk tiofen dan disulfida. Tiofen dan disulfida ini banyak terdapat dalam rantai hidrokarbon panjang atau pada produk distilat pertengahan (middle distillate). Selain itu zat pengotor lainnya yang terdapat dalam minyak bumi adalah berupa senyawa halogen organik, terutama klorida, dan logam organik, yaitu natrium (Na), Vanadium (V) dan nikel (Ni).
Titik didih minyak bumi parafin dan aspaltin tidak dapat ditentukan secara pasti, karena sangat bervariasi, tergantung bagaimana komposisi jumlah dari rantai hidrokarbonnya. Jika minyak bumi tersebut banyak mengandung hidrokarbon rantai pendek dimana memiliki jumlah atom karbon lebih sedikit maka titik didihnya lebih rendah, sedangkan jika memiliki hidrokarbon rantai panjang dimana memiliki jumlah atom karbon lebih banyak maka titik didihnya lebih tinggi.

Read More......


Dimana-mana sebagai fraksinasi atau distilasi kecil (fractional distillation). Pemilihan pemisahan didasarkan pada perbedaab sebagian besar menggunakan proses pemisahan dalam kimia industri adalah distilasi. Unit operasi ini ditunjuk volatilitas (tingkat penguapan). Di dalam distilasi, fase cair bertemu dengan fase cair dan perpindahan massa diantara keduanya dari cair ke uap (gas) dan dari gas ke cair. Cairan dan uap biasanya mengandung komponen yang sama tetapi berbeda kuantitas relatifnya (relative quantities). Cairan adalah “bubble point” dan gas adalah “dew point”

. Massa dipindahkan secara serempak dari cair dengan dipanaskan dan dari gas diubah ke cair dengan cara dikondensasikan. Efek bersih (net effect) adalah peningkatan konsentrasi pada komponen yang menguap di dalam gas dari sebagian kecil komponen yang menguap di dalam cairan. Penguapan dan kondensasi menyebabkan terjadi panas laten dari penguapan komponen-komponen dan efek panas karena itu perlu dipertimbangkan dalam perhitungan distilasi. Pada larutan ideal (misalnya, campuran benzen dan toluen), volatilitas berhubungan langsung dengan tekanan gas komponen murni tiap-tiap komponen. Pada larutan non ideal (misalnya, campuran etanol dan air), hubungan yang tak sederhana. Distilasi dimana-mana digunakan untuk memisahkan cairan (liquid) lebih atau kurang komponen murni. Karena distilasi mengakibatkan penguapan dan kondensasi pada campuran, kuantitas besar energi diantaranya.
Salah satu keuntungan dalam pemakaian proses distilasi adalah dengan tidak adanya tambahan komponen yang dibutuhkan untuk mempengaruhi pemisahan. Ketika menyimak pembahasan ini, banyak proses pemisahan yang lain membutuhkan penambahan komponen yang mana harus dihilangkan kemudian pada tahap pemisahan yang lain. Temperature dan volume material yang dipanaskan bergantung pada tekanan operasi. Tekanan yang digunakan dinaikkan untuk mengurangi volume atau untuk penambahan suhu agar terjadinya kondensasi ; tekanan dikurangi untuk menurunkan titik pengurangan komposisi panas (thermal decomposition).
Penggunaan distilasi sangat bermacam-macam. Oksigen murni digunakan dalam pembuatan baja (steel making), roket, medis, adalah contoh penggunaan distilasi. Minyak mentah (crude oil) awalnya dipisahkan sampai nomor friksinya (number of frictions) besar pada kolom distilasi. Friksi ini adalah diproses lebih lanjut sampai hasil akhir dan distilasi seringkali digunakan pada tahap lanjutan untuk menghasil produk akhir.

Read More......